Adminmedia
Palembang – Seperti diketahui, masyarakat Indonesia akan kembali menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pemilihan ini ditujukan untuk memilih gubernur, walikota, bupati beserta wakilnya di sejumlah daerah secara serentak.
Gelaran Pilkada Serentak 2024 ini sesuai jadwal akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Jelang pesta rakyat tersebut, atmosfer dan suhu politik pun kini kian terasa mewarnai persaingan para calon kepala daerah (cakada) untuk merebut hati para pemilih.
Termasuk di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba), Pilkada di dua Kabupaten ini dinilai tidak akan terjadi persaingan sengit, H Askolani Jasi SH MH dan Drs H Apriyadi Mahmud MSi diprediksi akan mengungguli rival-rivalnya. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Wilayah Jaringan Pemantau dan Riset Indonesia (JAPRI) Sumatera Selatan (Sumsel), Haris Saputra, Kamis (20/06/2024)
Penilaian ini sejalan dengan hasil lembaga survey yang beberapa waktu lalu telah dirilis. Lembaga survey LSI Denny JA telah merilis hasil survey terhadap figur atau calon kepala daerah pada Pilkada Banyuasin 2024.
Adapun hasil survey yang dilakukan pada periode 4-15 Mei 2024, dengan 440 responden dan margin error kurang lebih +-4,8 persen, menggunakan metode Multistage Random Sampling, menunjukkan terdapat 3 calon kuat yang akan maju sebagai calon Bupati Banyuasin, yaitu Askolani Jasi 63,9 persen, Slamet Somosentono: 29,3 persen, Hani Syopian 1,6 persen.
Di Musi Banyuasin, berdasarkan hasil Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) yang dirilis pada 4 Maret lalu, elektabilitas H Apriyadi Mahmud unggul dibandingkan calon-calon bupati lainnya. Pada uji simulasi tertutup tiga nama calon bupati yang digadang-gadangkan akan maju di pilkada Muba, dukungan terhadap H Apriyadi mencapai angka 63,7 %. Dua nama lainnya masih berada di bawah 13 % dan massa yang belum menentukan pilihan 9,2 %.
“Dari hasil survey ini, tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin terhadap kinerja dari H. Askolani dan H. Apriyadi selama memegang tongkat kepemimpinan di daerah tersebut masih sangat tinggi,” urainya.
Bukan tanpa alasan, kepuasan masyarakat ini, indikatornya dipastikan karena dua figur ini dinilai telah berhasil membangun masing-masing daerah yang dipimpinnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
“Salah satu contoh, berdasarkan data BPS tahun 2022, dibawah kepemimpinan Askolani, persentase penduduk miskin di Kabupaten Banyuasin berada pada peringkat ke-dua terendah se-Provinsi Sumatera Selatan.
Senada, selama menjabat sebagai Pj Bupati Muba, H. Apriyadi berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang sangat drastis, pada tahun 2023 menjadi 0.68 persen dari sebelumnya di tahun 2022 sebesar 4.74 persen,” tandasnya.
Lanjutnya, sosok H Apriyadi Mahmud dinilai telah banyak membawa perubahan positif di Muba. Terbukti, ia berhasil meraih posisi ranking empat se-Indonesia kategori Penjabat (Pj) Bupati di Indonesia dengan nilai Baik dari hasil penilaian Tim Penilai Evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta dinobatkan sebagai Kepala Daerah Inovatif Tahun 2023 oleh Lintas Politika Indonesia.
Sama halnya, melalui program dan inovasi yang dilakukan oleh H. Askolani selama menjabat sebagai Bupati, di tahun 2019, H. Askolani dianugerahi sebagai Kepala Daerah Inovatif, dan di tahun yang sama mendapat penghargaan sebagai Kepala Daerah Peduli Pendidikan dari PGRI Provinsi Sumsel. Di tahun
2022, H. Askolani juga mendapatkan Penghargaan Terbaik II Perencanaan dan pencapaian pembangunan daerah dalam penyelenggaraan pembangunan. (Red)
