Jakarta (L.E-Nasional) – Menjelang KPK akan membuat forum khusus untuk Calon Presiden (Capres) yang bertarung di Pilpres 2024. KPK akan menyelenggarakan adu gagasan dalam hal pemberantasan korupsi, rencananya akan digelar pada Rabu, 17 Januari 2024, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Terkait hal tersebut, Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) menegaskan Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dinilai sosok yang paling berkomitmen memberantas korupsi. Hal itu dapat terlihat dari bersihnya rekam jejaknya sebagai Menteri Pertahanan selama ini, termaksud mencoret 2 kadernya yang pernah terjerat korupsi.
Humas Pernusa, Agustinus Petrus Gultom, SH mengatakan Prabowo merupakan satu-satunya Capres yang tidak pernah diperiksa oleh KPK dan tidak pernah ada isu terkait Korupsi yang membelengunya. Oleh karena itu, dia menyebut komitmen orang nomor satu di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tersebut terkait pemberantasan korupsi tidak perlu lagi dipertanyakan.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, kata Agustinus, masih terus-menerus “tersandera” isu korupsi e-KTP yang merugikan keuangan negara sekitar Rp 2,3 triliun. Kesaksian mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin dan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto menurutnya tidak bisa dihapuskan begitu saja dari ingatan publik.
“Meskipun telah dinyatakan tidak terbukti terlibat dalam kasus e-KTP, namun persepsi publik bahwa Ganjar Pranowo pernah tersandung kasus korupsi, itu tidak bisa dihilangkan begitu saja dari ingatan masyarakat Indonesia,” kata Agustinus, yang juga melaporkan mantan Bupati Bogor, Ade Yasin, sebelum ditangkap KPK.
Aktivis Antikorupsi ini juga menjelaskan, hasil survei SMRC yang dirilis 31 Agustus 2023 lalu, 33 persen responden percaya Ganjar terlibat kasus korupsi e-KTP. Memang yang tidak percaya lebih besar yaitu 46 persen, namun 33 persen itu juga bukan presentasi yang kecil, apalagi KPK memanggil pasti bukan tanpa alasan, tegasnya.
Sedangkan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan lebih pantas dipertanyakan lagi komitmennya dalam hal pemberantasan korupsi. Agus menjelaskan, dalam kapasitasnya sebagai Ketua BP2 Tipikor Lembaga Aliansi Indonesia, pihaknya pernah 3 (tiga) kali melaporkan Anies terkait kasus dugaan korupsi Formula E, Revitalisasi Monas dan temuan BPK RI terkait kelebihan bayar diantaranya di Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.
“Kami pernah demo di KPK terkait laporan tersebut dan menilai kinerja Ketua KPK dan jajarannya tidak maksimal, hingga kini kasus-kasus tersebut belum juga naik ke penyidikan. Tidak tahu persis apa masalahnya, tapi dugaan kami ada intervensi sehingga kasusnya mandeg,” papar Agustinus.
13 Proyek Gagal Anies Baswedan
Menurut Agustinus, ada 13 (tiga belas) proyek gagal dan terkesan penghaburan uang yang dilakukan Capres Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta diantaranya Bambu Getah Getih di HI, Tugu Sepatu, Tugu Sepeda, Rumah DP 0%, Sumur Resapan, Sodetan Ciliwung, Jakarta International Stadiom (JIS), Naturalisasi Sungai, Jalur Sepeda, ITF Sunter, Revitalisasi Pasar Senen, OK OCE dan Gagalnya Pembangunan 14 Gelangang Remaja.
Selain banyaknya proyek yang terindikasi pemborosan anggaran, dibentuknya Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan Anies Baswedan, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Agustinus menilai sebagai pemborosan keuangan Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya pembangunan kota Jakarta makin amburadul dan dugaan korupsi di Pemprov DKI makin meningkat.
“Jadi terkait track record masing-masing Capres dan Cawapres itu dalam penilaian kami Pak Anies paling buruk, wakilnya Cak Imin pernah diperiksa KPK terkait Korupsi di Kemenaker, Pak Ganjar agak ternoda dan Pak Prabowo masih bersih. Faktanya hingga saat ini, Paslon Nomor Urut 2 Prabowo dan Gibran tidak pernah dipanggil dan datang ke Gedung KPK terkait kasus korupsi. Prabowo Dan Gibran Bersih dari Isu Korupsi,” pungkasnya.(rino)